Permainan tradisional
Permainan tradisional yaitu salah satu bentuk permainan anak-anak yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun-menurun serta banyak mempunyai variasi.
Generasi tahun 90 an pasti pernah merasakan permainan-permainan tradisional dan hingga saat ini masih melekat di ingatannya.
Zaman itu handphone ataupun jenis gadget lainnya belum ada jadi anak-anak masih banyak yang bermain permainan tradisional.
Orang tua kita dulu tentunya sangat lebih berpengalaman mengenai permainan tradisional, dimasa kanak-kanak mereka pasti waktunya lebih banyak di gunakan untuk bermain bersama teman-temannya sesudah selesai membantu pekerjaan orang tua masing-masing.
Masa-masa itu merupakan kenangan berharga untuk mereka karena nantinya akan mereka cerita kan kembali pada anak dan cucunya.
Permainan tradisional juga memiliki banyak manfaat untuk anak-anak, manfaat permainan tradisional berikut beberapa nya :
* Mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional.
Permainan biasanya dilakukan dengan tim yang dilakukan anak-anak dan dapat meningkatkan kemampuan sosial.
Bersosialisasi akan melatih kemampuan emosional ketika berinteraksi baik dengan teman sebaya ataupun dengan orang-orang yang ada disekelilingnya saat bermain permainan tradisional.
* Meningkatkan kreativitas.
Permainan tradisional dapat dibuat sendiri oleh anak-anak berbeda dengan permainan modern yang hanya dapat dibeli di toko mainan.
Membuat permainan tradisional sendiri bisa membantu meningkatkan imajinasi anak dan kreativitas, keduanya itu didapat tidak hanya saat belajar tetapi juga saat bermain.
Contohnya permainan tradisional yaitu anak-anak hanya cukup membayangkan dirinya menjadi orang dewasa bermain peran bersama teman-temannya misalnya bermain masak-masakan.
* Mengajarkan nilai-nilai budaya.
Perkembangan teknologi membuat banyak warisan dan nilai-nilai budaya semakin pudar termasuk salah satunya permainan tradisional.
Manfaat permainan tradisional bisa mengandung unsur tertentu yang umumnya cukup erat dengan nilai-nilai budaya daerah permainan tersebut berasal.
* Mengembangkan ketrampilan motorik halus dan kasar.
Permainan tradisional itu Banyak jenisnya dan beberapa nya mengharuskan anak-anak untuk bergerak secara aktif, hal tersebut bisa membantu meningkatkan perkembangan fisik anak yang nantinya bisa berpengaruh pada kemampuan motorik halus dan kasar.
Memiliki kemampuan motorik yang baik, artinya otot-otot Anak terlatih untuk bisa melakukan banyak gerakan fisik dari yang ringan hingga rumit.
Anak-anak zaman sekarang pun masih banyak yang memainkan permainan tradisional ketika mereka disekolah ataupun sudah dirumah.
Permainan tradisional itu banyak sekali jenisnya, berikut ini beberapa nya :
* Cublak-cublak suweng.
Permainan tradisional ini berasal dari Jawa Tengah, dalam saat bermain membutuhkan jumlah pemain lebih dari dua orang. Alat yang dibutuhkan dalam permainan yaitu berupa kerikil atau benda apapun yang bisa digenggam penuh oleh tangan.
Cara bermainnya pun sederhana yaitu satu pemain membungkuk menghadap ke bawah ia bertugas sebagai penebak, lalu sisa pemain lainnya meletakkan tangannya secara terbuka di atas punggung pemain yang membungkuk.
Semua pemain yang meletakkan tangannya lalu menyanyikan lagu "Cublak-cublak suweng" sambil memindahkan kerikil dengan cara dioper dengan bergantian.
Ketika lagu Cublak-cublak suweng selesai dinyanyikan, maka pemain yang menerima kerikil terakhir harus menyembunyikan kerikil tersebut dengan cara digenggam.
Pemain yang membungkuk lalu harus menebak siapa yang menggenggam kerikil diantara pemain yang lain.
* Layangan.
Permainan tradisional ini sangat populer dikalangan anak laki-laki, layangan yaitu lembaran kertas minyak yang berkerangka dan kemudian diterbangkan ke udara oleh pemainnya di area yang lapang.
Layangan menggunakan seutas benang yang dipegang untuk mengendalikannya, pemain memanfaatkan kekuatan angin untuk menerbangkan.
Sering sekali anak-anak memainkan layangan dengan cara di adu kuat peraturannya jika salah satu layangan dari pemain putus makan akan jadi milik pemain lawan, pada saat layangan itu putus akan terjadi kejar-kejaran mengejar layangan yang sudah biasa dilakukan anak-anak.
* Nenek gerondong.
Permainan khas Betawi ini membutuhkan pemain lebih dari dua orang dan bisa dimainkan didalam ruangan ataupun diluar.
Terdapat kisah dalam permainan ini yaitu tentang seorang Nenek Gerondong miskin yang hendak mengambil ubi milik anak-anak.
Cara bermainnya sederhana, ada satu pemain yang berperan menjadi Nenek Gerondong dan penentuan nya melalui cara Hompimpah.
Kemudian pemain yang paling depan memeluk pohon atau tiang yang kokoh, lalu pemain yang lainnya duduk berbaris sambil memegang pinggang pemain didepannya.
Selama permainan Nenek Gerondong akan melantunkan lagu dan kemudian di jawab oleh pemain yang berpegangan pinggang berperan sebagai anak pemilik ubi, berikut ini lagunya :
Nenek gerondong : Tok...tok..tok..tok..
Anak pemilik ubi : Siapa itu...?
Nenek gerondong : Ini nenek gerondong
Anak pemilik ubi : Mau minta apa?
Nenek gerondong : Mau minta ubi
Anak pemilik ubi : Baru daun satu
Setelah lagu berakhir Nenek Gerondong akan menarik salah seorang pemain dari barisan acak, namun biasanya pemain yang paling belakang lah yang akan ditarik lebih dahulu kemudian pemain yang sudah ditarik akan membantu Nenek Gerondong untuk menarik pemain keluar barisan.
Pemain yang sudah terlepas semua harus berlari dan bersembunyi dari Nenek Gerondong, apabila ada pemain yang tertangkap maka ia akan menjadi Nenek Gerondong untuk permainan selanjutnya.
* Petak umpet.
Permainan ini harus mengumpulkan pemain lebih dari dua orang, cara bermainnya pun mudah cukup jadikan satu orang sebagai penjaga lalu pemain lainnya bersembunyi. Penjaga akan menghitung sampai 10 apabila sudah selesai maka penjaga harus mencari para pemain lainnya yang bersembunyi.
Jika penjaga lengah maka pemain lain harus segera pergi ketempat penjaga tadi dan berteriak hong, pemain tersebut akan dinyatakan dia lah pemenangnya.
Hompimpah adalah cara untuk menentukan siapa yang akan jadi penjaga penentuan itu merupakan cara yang adil.
Nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional yaitu :
1. Kerja sama
Ketika bermain permainan tradisional dengan teman atau orang lain akan menumbuhkan nilai kerja sama agar kompak satu sama lain dan akhirnya memenangkan permainan.
2. Kebersamaan
Bermain bersama akan membuat hubungan pertemanan semakin erat.
3. Solidaritas
Dimaknai sebagai perasaan setia kawan contohnya ketika kalah bermain, teman sekelompok akan menerima kekalahan dan saling menghibur satu sama lain dalam kelompoknya.
4. Kepemimpinan
Permainan ini melatih seseorang untuk bisa mengatur kelompoknya dan menyusun strategi yang jujur dan adil untuk memenangkan permainan.
5. Tenggang rasa
Tenggang rasa artinya bisa menghormati orang lain, nilai ini yang membuat orang belajar bagaimana cara menghormati dan menghargai orang lain.
6. Kejujuran
Permainan ini melatih kejujuran seseorang, artinya tidak berbuat curang untuk memenangkan permainan dan mengaku jika melakukan kesalahan.
Permainan tradisional sudah seharusnya kita lestarikan karena merupakan warisan yang sudah turun-temurun oleh nenek moyang agar tidak tergerus arus perkembangan zaman.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan permainan tradisional :
* Tetap memainkan permainan tradisional dengan mengajak teman untuk berkumpul dan bermain.
* Mengadakan kegiatan khusus untuk permainan tradisional contohnya pengenalan dan kompetisi permainan tradisional.
* Membuat permainan tradisional menjadi lebih menyenangkan cara nya dengan pengenalan yang unik dan menyenangkan akan membuat anak-anak lebih tertarik memainkannya.
* Melakukan sosialisasi tentang permainan tradisional bertujuan agar anak-anak jauh lebih baik mengenal permainan dan ikut memainkannya.
Orang tua harus berperan untuk pengenalan permainan tradisional pada anak-anaknya karena akan lebih paham jika yang memberikan informasi itu adalah orang tua nya sendiri.
Komentar
Posting Komentar